Nomor Atom dan Nomor Massa
Seperti
yang sudah diberitahukan sebelumnya di atas, bahwa pada tahun 1895 Wilhelm
Conrad Roentgen menemukan bahwa bahan yang dihantam sinar katode dapat
memancarkan suatu radiasi. Radiasi itu dapat menembus lempengan logam yang
selanjutnya disebut sinar – X. Sinar – X
merupakan radiasi gelombang elektromagnet yang serupa dengan gelombang
cahaya atau gelombang radio, tetapi dengan energi yang tinggi.
Bersamaan dengan dikembangkannya gagasan bahwa atom mempunyai inti oleh
Rutherford, seorang rekannya H.G.J. Moseley melakukan percobaan seperti yang
dilakukan Rontgen. Moseley menemukan kesimpulan sebagai berikut.
Bila sinar katode unsur yang
digunakan sebagai anode (sasaran) dalam suatu tabung sinar – X akan dipancarkan
sinar – X yang khas menurut jenis unsur itu.
Moseley mengukur panjang gelombang sinar – X dari berbagai unsur dan
mentabelkannya. Ternyata panjang gelombang sinar – X bergantung pada partikel
bermuatan positif (proton) pada inti atom. Muatan inti atom merupakan kelipatan
dari 1,6 x 10 -19 Coulomb.
Misalnya, dalam inti atom ada dua proton, maka muatan inti menjadi 2 x (1,6
x 10 -19 Coulomb).
Selanjudnya, Moseley menyebutkan bahwa jumlah proton dalam atom adalah nomor
atom.
Berdasarkan percobaan di atas,
Moseley menyimpulkan bahwa jumlah proton dalam inti atom adalah nomor atom. Sebelumnya telah kita
pelajari bahwa inti atom terdiri dari proton dan neutron. Karena massa elektron
sangat kecil, massa inti atom merupakan massa atom yang selanjutnya disebut nomor
massa. Berarti suatu atom X dengan nomor massa A (A = proton + neutron) dan nomor atom Z (Z = jumlah proton), maka
atom dapat dinotasikan (disimbolkan) sebagai berikut.
Z X A
Keterangan :
X = lambang atom unsur
A = nomor
massa
= jumlah proton + jumlah neutron
Z = nomor atom
= jumlah proton ( p) dalam inti atom
Selanjudnya perlu kita ketahui, bahwa suatu atom netral (tak bermuatan)
jika jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya. Setiap unsur mempunyai nomor
atom spesifik. Suatu unsur adalah suatu zat yang semua atomnya mempunyai nomor
atom yang sama.
Sehubungan dengan hal tersebut, kita dapat menentukan jumlah proton dan
neutron suatu atom jika diketahui nomor atom dan nomor massa atom tersebut.
Begitu juga sebaliknya dengan mengetahui jumlah proton dan neutron dari suatu atom
kita dapat menentukan nomor atom dan nomor massanya. Untuk lebih jelas dalam
memahami masalah ini kita dapat melihat beberapa contoh di bawah ini.
Perlu kita ketahui juga bahwa dalam suatu atom,
elektron dapat dilepaskan atau dapat juga diserap. Jika atom menerima 1
elektron, maka atom itu akan kelebihan muatan negatif sebanyak 1 atom disebut
bermuatan – 1 (baca : negatif 1). Sebaliknya jika atom melepaskan 1 elektron,
maka atom itu akan kelebihan muatan positif sebanyak 1 atom disebut bermuatan +
1 (baca : positif 1). Demikian seterusnya jika atom menyerap 2 elektron akan
bermuatan – 2, sebaliknya atom melepaskan 2 elektron akan bermuatan +2.
Hal ini dapat kita tuliskan sebagai berikut.
a. Atom
X melepaskan 1 e- dan 2 e-
X →
X+ + e-
X →
X2+ + 2e-
b. Atom
Y menyerap 1 e- dan 2e-
Y +
e- → Y-
Y +
2e- → Y2-
Contoh soal .
Atom natrium disimbolkan dengan 11Na23.
Tentukanlah jumlah proton, neutron, dan elektron !
Pembahasan
Simbol atom 11 Na 23
a. Nomor
atom = 11, p = 11
b. Nomor
massa = 23
p
+ n = 23
11
+ n
= 23
n = 12
c. Atom
tersebut merupakan atom netral, p = e ; e = 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar